Makalah aza : Manajemen dalam Rumah Tangga

Enjoy my Post
"Keluarga adalah guru, sahabat, saudara dan Musuh yang baik dalam hidup kita. dia bisa jadi madu, obat bahkan jadi racun. tapi keluarga tetaplah keluarga. itu benarkan?"

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan berupa kesehatan, kesempatan, waktu sekaligus ilmu sehingg penulis bisa menyelesaikan makalah tentang Manajemen Dalam Rumah Tangga.

Makalah ini berisi tentang pengertian manajemen dalam rumah tangga, tujuan dari manajemen keluarga, sistem keluarga dan contoh-contoh dalam manajemen keluarga. Tindakan manajemen dapat dilakukan dimana Saja dan dalam situasi apa saja, begitu pula dengan berumah tangga atau berkeluarga khususnya. Untuk menciptakan kelurga yang harmonis dan peuh dengan keseimbangan, maka diperlukan manajemen dalam rumah tangga itu sendiri. Bagaimana seorang suami seharusnya bersikap kepada istri ataupun sebaliknya, bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga.

Dalam makalah ini juga dijelaskan contoh-contoh manajemen dalam rumah tangga, hal-hal apa saja yang perlu diatur, direncanakan, dikendalikan dalam suatu rumah tangga. Bukan hanya cara untuk menciptakan keharmonisan tapi juga cara menyeleaikan suatu konflik yang terjadi. Penulis berusaha menyampaikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca dan supaya tujuan dari makalah ini bisa tercapai tentunya, yaitu : memberikan informasi kepada pembaca tentang Manajemen dalam Rumah Tangga.

Dengan makalah ini diharapkan bisa memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca sekaligus sumber tambahan ilmu tentang Pengelolaan manajemen khususnya Manajemen Dalam Rumah Tangga. Semoga makala ini secara tidak langsung dapat bermanfaat baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya bersifat membangun sekaligus menjadi pelajaran bagi kita semua agar ke depan bisa jauh lebih baik lagi.



Yogyakarta,       April 2014



Penulis



PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang

Manajemen dalam hal organisasi adalah Usaha pendinamisasian, pengarahan, pengkoordinasian, proses pengambilan keputusan, penata laksana pengendalian,pemeliharan dan pengembangan suatu organisasi dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mewujudkan organisasi. Hal yang sama juga dilakukan dalam manajemen rumah tangga. Seperti organisasi, tugas-tugas rumah tangga juga bisa dikelola menggunakan prinsip manajemen, yaitu: planning, organizing, actuating, dan evaluation. Apakah manjemen dalam rumah tangga itu bisa berhasil atau tidak tergantung dari pelaksana manejemen itu sendiri yang dalam hal ini adalah keluarga. Keluarga adalah sebuah organisasi yang juga memerlukan manajemen yang bertujuan untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam rumah tangga. Baik antara suami-istri maupun antara orangtua dan anak.


B.     Rumusan Masalah

a.       Menjelaskan Pengertian Manajemen dalam Rumah Tangga
b.      Menjelaskan tujuan dari Manajemen dalam Rumah Tangga
c.       Menjelaskan Sistem dalam Keluarga
d.      Memberikan Contoh-contoh Manajemen dalam Rumah Tangga

C.    Tujuan

a.       Mampu menjelaskan tentang pengertian Manajemen dalam Rumah Tangga
b.      Memberikan penjelasan dari tujuan Manajemen dalam Rumah Tangga
c.       Bisa mendefinisikan apa yang dimaksud dengan sistem dalam keluarga
d.      Menunjukkan secara nyata Manajemen dalam Rumah Tangga



PEMBAHASAN


A.    Pengertian Manajemen dalam Rumah Tangga

Manajemen adalah suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasiaan, penyusunan dan pengawasan guna mecapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pengertian Manajemen dalam rumah tangga adalah suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan dalam sebuah rumah tangga yang bertujuan untuk menciptakan suatu keseimbangan dan keharmonisan dala rumah tangga itu sendiri.

Seperti halnya sebuah organisasi, dalam rumah tangga harus mempunyai suatu manajemen yang tidak hanya dilakukan oleh salah seorang dari anggota keluarga tapi juga memerlukan partisipasi dari anggota keluarga lainnya. Jika manajemen dalam rumah tangga itu dijalankan dengan baik, maka akan tercipta suasana yang menyenangkan dan harmonis.

B.     Tujuan Manajemen dalam Rumah Tangga

Seperti halnya sebuah organisasi, manajemen dalam rumah tangga juga memerlukan visi dan misi bagaimana cara mengatur suatu rumah tangga yang menjadi rumah tangga yang harmonis dan seimbang.

Hal yang perlu ditekankan dan diingat disini yag pertama adalah baik suami atau istri, orang-tua dan anak harus sama-sama mendambakan home sweet home dalam artian sebuah rumah haruslah mejadi suatu tempat yang menyenangkan, tempat melepas beban yang menumpuk sekaligus tempat yang mengasyikkan untuk memikirkan sekaligus memecahkan masalah dari luar rumah.

Yang kedua adalah pembagian kerja. Setiap anggota keluarga haruslah mempunyai tugas masing-masing. Contohnya setelah bangun pagi, tugas pertama yang dilakukan oleh anak adalah merapikan tepat tidur, sementara ibu adalah memasak dan ayah bertugas untuk menyapu halaman. Dengan adanya pembagian tugas ini, maka permasalahan dalam rumah tangga akan menjadi teratasi.

Dengan adanya pembagian tugas serta penjelas tugas-tugas sudah dijelaskan maka hal terakhir yang harus dilakukan adalah menciptkan suatu tim yang kompak, yang dalam hal ini adalah tim yang bernama keluarga. Sebuah pembagian tugas tidak akan berjalan dengan lancar jika dalam suatu rumah tangga, antara anggota keluarga yang tu dengan yang lainnya tidak kompak atau saling melegkapi satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, kekompakkan dalam suatu rumah tangga juga sangat menentukan berhasil atau tidaknya Manajemen dalam Rumah Tangga.


C.    Prinsip Manajemen Dalam Rumah Tangga

1.      Planning
Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi tugas-tugas, misalnya membagi tugas rumah tangga ke dalam 4-5 kategori –bisa dikembangkan sesuai kebutuhan. Contohnya:

  Tugas Dapur  (berbelanja, memasak, mencuci piring)
 Tugas Rumah (menyapu rumah, mengepel, melap perabotan, merapikan kamar,  mencuci kamar mandi)
  Tugas Pekarangan (menyapu halaman, menyiram tanaman, memotong rumput)
  Tugas Cucian (mencuci pakaian , menjemur, mengangkat jemuran, menyetrika, menyusun pakaian di lemari).

Dari semua tugas yang telah diklasifikasi, tentukan skalan prioritasnya. Tugas penting  diprioritaskan dalam pengerjaannya, tugas kurang penting dikerjakan setelah tugas penting selesai, dan tugas tidak penting bisa ditunda.


2.      Organizing

Bagi pekerjaan sesuai kemampuan, usahakan yang seimbang, meski untuk urusan pengalihan seperti siapa ke laundry dan siapa ke bengkel cuci mobil. Pembagian tugas tak semata soal jumlah, tapi juga soal berat ringannya pekerjaan. Ketidak adilan pembagian tugas dapat menjadi pemicu pertengkaran.
·       Bagi tugas sesuai kemampuan masing-masing dan buat komitmen, Anda berdua akan melakukannya tanpa rasa jengkel. Ingat, Anda sedang mengelola rumah tangga Anda sendiri.
·       Letakkan tanda ‘s’ untuk ‘suami’ di depan jenis pekerjaan yang dapat dia kerjakan dan tanda ‘i’ untuk istri di depan jenis pekerjaan yang harus dikerjakan oleh istri.
·       Pekerjaan yang dapat dialihkan antara lain mencuci dan menyeterika pakaian, yang dapat dialihkan ke laundry dan mencuci mobil bisa Anda alihkan ke bengkel cuci mobil.
·       Bila Anda meletakkan tanda ‘bt’, tulis lagi di depan jenis pekerjaan, berapa lama pekerjaan itu dapat ditunda. Letakkan tanda-tanda itu pada tanda lingkaran.
·       Turunkan standar atau tuntutan. Anda harus menurunkan tuntutan bila Anda tak ingin kelelahan, tak perlu ambisius. Bila rumah tak terlalu kotor, mengepel lantai tak perlu dua kali sehari. Menyapu halaman bisa dilakukan dua hari sekali, tergantung Anda memberikan tanda ‘bt’ atau ‘tb’ untuk setiap jenis pekerjaan.



3.      Fokus Dengan Apa Yang Dikerjakan

Tidak fokus pada pekerjaan adalah pangkal tertundanya semua pekerjaan. Di saat Anda berniat menyapu, tiba-tiba malah asyik nonton TV. Akhirnya semua pekerjaan Anda tertunda.

  Surat kabar, majalah dan berita-berita dari internet tak perlu harus dipantau setiap saat. Luangkan waktu di pagi hari sebelum Anda memulai pekerjaan untuk membaca. Setelah itu pusatkan perhatian pada pekerjaan rumah.
  Gunakan waktu istirahat sebaik-baiknya. Jangan lupakan pasangan Anda dan beri perhatian. Pastikan saat Anda istirahat tidak ada pekerjaan yang terlupakan sehingga istirahat Anda tidak  terganggu.


4.      Libatkan Anak Yang Sudah Besar

Jangan beri kesan pada anak bahwa tak ada si mbak dunia kiamat dan Anda tampak uring-uringan mengerjakan tugas rumah. Libatkan anak yang sudah besar  untuk meringankan tugas sesuai dengan kemampuannya. Seperti, membereskan mainan, mencuci dan menyimpan sayur dan buah di kulkas, menyiram tanaman, membereskan tempat tidur, dan memberi makan binatang peliharaan.


D.    Sistem Dalam Rumah Tangga

1.      Komponen
dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat intedepensi, interaktif dan mutual.intedepensi, interaktif dan mutual.

2.      Batasan
dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untukbatasan menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-masing keluargak akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.

3.      Keberadaan
keluarga merupakan bagian dari sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.

4.      Terbuka (batas yang permeable)
dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran antar system-system.



5.      Mempunyai
masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada darinya berpengaruh di dalam rumah tangga.


E.     Contoh-Contoh Manajemen dalam Rumah Tangga

1.      Manajemen Keuangan

Perencanaan Keuangan Pribadi atau Keluarga adalah cara mencapai tujuan keuangan seseorang atau keluarga melalui proses manajemen keuangan. Tujuan itu secara umum sbg berikut :
Proteksi (insurance planning)
Investasi dan tabungan (investment planning)
Pensiun (retirement planning)
Pendidikan (education planning)
Pajak Penghasilan (income tax planning)
Warisan (estate planning)
Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Hal ini juga membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat. Untuk itu, kita mempelajari ilmu perencanaan keuangan pribadi dan mempraktekkannya dalam perencanaan keuangan kita sendiri.

2.      Manajemen Konflik

Managemen konflik adalah kemampuan individu untuk mengelola konflik-konflik yang dialaminya dengan cara yang tepat, sehingga tidak menimbulkan komplikasi negatif pada kesehatan jiwanya maupun keharmonisan keluarga.

Konflik dan jenis-jenisnya: Ada beberapa jenis konflik yang dialami oleh individu. Jika kita meninjau dari sumber timbulnya konflik maka dapat dibedakan menjadi: Konflik yang bersumber dari diri sendiri, sering disebut dengan konflik internal. Contoh: Amir merasa bingung karena dia sudah ingin menikah tetapi dipihak lain dia belum lulus kuliah sehingga belum bisa memberi nafkah pada keluarga Konflik yang bersumber pada lingkungan. Lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan keluarga, dan lingkungan diluar keluarga ( tetangga, sekolah, teman, massa, tempat kerja, dll ). Karena pada seminar ini bertujuan pembentukan keluarga sakinah, maka yang akan dibahas lebih lanjut adalah konflik yang bersumber pada keluarga-keluarganya, khususnya konflik antara suami –istri.

3.      Manajemen Pendidikan Agama

Di dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara sangat diperlukan ilmu pendidikan terutama ilmu pendidikan Islam. Ilmu ini sangat penting untuk bimbingan atau panutan pendidik kepada anak didiknya agar tumbuh secara wajar dan kepribadian muslim.

Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.


4.      Manajemen Kesehatan

Adalah tingkat kesehatan masyarakat yang di tujukan atau di pusatkan keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di rawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur.
Keluarga sebagai unit pelayanan yang di rawat
Keluarga di jadikan unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga dan akan mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan akan mempengaruhi juga keluarga-keluarga di sekitarnya atau secara keselurahan.

5.      Manajemen Pendidikan
Kata pendidikan menurut etimologi berasal darikata dasar didik.Apabila diberi awalan me,menjadi mendidik makaakan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan(ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikanyang memiliki arti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorangatau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upayapengajaran dan latihan.
Posisi Keluarga Dalam Menentukan Tingkat Disiplin Pada Anak
Esensi pendidikan umum adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi yang memungkinkan sebanyak mungkin subyek didik memperluas dan memperdalam makna-makna esensial untuk mencapai kehidupan yang manusiawi. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kesengajaan atau kesadaran untuk mengundangnya melakukan tindak belajar yang sesuai dengan tujuan. Dengan demikian, esensi pendidikan umum, mencakup dua dimensi yaitu dimensi pedagogis dan dimensi subtantif. Dimensi pedagogis adalah proses menghadirkan situasi dan kondisi yang sebanyak mungkin anak didik terundang untuk memperluas dan memperdalam dimensi substansif.
Pendidikan umum dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.  Dengan demikian, keluarga merupakan salah satu lembaga yang mengembang tugas dan tanggung jawab  dalam pencapaian tujuan pendidikan umum.
Tujuan esensial pendidikan umum adalah mengupayakan subyek didik menjadi pribadi yang utuh dan terintegrasi. Untuk mencapai tujuan ini, tugas dan tanggung jawab keluarga (orang tua) adalah menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dihayati anak-anak untuk memperdalam dan memperluas makna-makna esensial.
Orang tua dapat melaksanakan dengan cara menciptakan situasi dan kondisi yang dihayati oleh anak-anak agar memiliki dasar-dasar dalam mengembangkan disiplin.
Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan.



KESIMPULAN


Manajemen dalam keluarga
Sering kali keluarga saat ini yang tidak selalu memperhatikan anaknya. Mungkin sebagian orang berpikir hanya orang tertentu sajalah yang tidak memiliki keluarga yg harmonis, dan memiliki keluarga yg harmonis. Namun pengertian itu salah. Dan say akan membahas sesuai pengalaman saya, semua keluarga di Indonesia maupun di dunia, baik kaya, miskin, berpendidikan, dan memiliki jabatan, jika cara mengatur atau me-manage keluarganya salah, maka tidak akan terjadi suatu hubungan yang harmonis, mengapa???
Karena aturan dalam keluarga itulah yg sangat penting, Dan aturan-aturan itulah yang harus di pahami. dalam keluarga yg berperan penting adalah kepala keluarga, maka ia lah yang harus bertanggung jawab penuh kepada keluarga.
Kesimpulan: tidak hanya keluarga-keluarga tertentu yg memiliki keluarga harmonis, dan keluarga harmonis atau tidak harmonis, tidak bisa di tentukan pada golongan-golongan tertentu. Jadi keluarga harmonis dan tidak harmonis dapat terjadi kepada seluruh keluarga di dunia.
Berikut adalah cara yang harus di gunakan oleh keluarga:
1. Buat lah keluarga anda selalu nyaman kepada anda
2.Carilah waktu berbincang2 bersama, / kepala keluarga menasehati seluruh keluarganya.
3. Jangan memukul sang anak jika anak tersebut membuat kesalahan.
4. Hukum anak jika melakukan kesalahan
5. Turuti kenginan anak, (hal yg positif dan di berikan pengertian)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Kuliah : Pembentukan Persekutuan

KKN ≠ Kumpul Kebo