Makalah aza : Manajemen dalam Rumah Tangga
Enjoy my Post
"Keluarga adalah guru, sahabat, saudara dan Musuh yang baik dalam hidup kita. dia bisa jadi madu, obat bahkan jadi racun. tapi keluarga tetaplah keluarga. itu benarkan?"
Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.
Manajemen dalam keluarga
1. Buat lah keluarga anda selalu nyaman kepada anda
2.Carilah waktu berbincang2 bersama, / kepala keluarga menasehati seluruh keluarganya.
3. Jangan memukul sang anak jika anak tersebut membuat kesalahan.
4. Hukum anak jika melakukan kesalahan
5. Turuti kenginan anak, (hal yg positif dan di berikan pengertian)
"Keluarga adalah guru, sahabat, saudara dan Musuh yang baik dalam hidup kita. dia bisa jadi madu, obat bahkan jadi racun. tapi keluarga tetaplah keluarga. itu benarkan?"
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan berbagai kenikmatan berupa kesehatan,
kesempatan, waktu sekaligus ilmu sehingg penulis bisa menyelesaikan makalah
tentang Manajemen Dalam Rumah Tangga.
Makalah ini berisi tentang pengertian
manajemen dalam rumah tangga, tujuan dari manajemen keluarga, sistem keluarga
dan contoh-contoh dalam manajemen keluarga. Tindakan manajemen dapat dilakukan
dimana Saja dan dalam situasi apa saja, begitu pula dengan berumah tangga atau
berkeluarga khususnya. Untuk menciptakan kelurga yang harmonis dan peuh dengan
keseimbangan, maka diperlukan manajemen dalam rumah tangga itu sendiri.
Bagaimana seorang suami seharusnya bersikap kepada istri ataupun sebaliknya,
bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga.
Dalam makalah ini juga dijelaskan
contoh-contoh manajemen dalam rumah tangga, hal-hal apa saja yang perlu diatur,
direncanakan, dikendalikan dalam suatu rumah tangga. Bukan hanya cara untuk
menciptakan keharmonisan tapi juga cara menyeleaikan suatu konflik yang
terjadi. Penulis berusaha menyampaikan makalah ini dengan bahasa yang sederhana
agar mudah dipahami oleh pembaca dan supaya tujuan dari makalah ini bisa
tercapai tentunya, yaitu : memberikan informasi kepada pembaca tentang
Manajemen dalam Rumah Tangga.
Dengan makalah ini diharapkan bisa
memberikan manfaat baik bagi penulis maupun pembaca sekaligus sumber tambahan
ilmu tentang Pengelolaan manajemen khususnya Manajemen Dalam Rumah Tangga.
Semoga makala ini secara tidak langsung dapat bermanfaat baik dimasa sekarang
maupun masa yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang tentunya bersifat membangun sekaligus menjadi pelajaran bagi kita semua
agar ke depan bisa jauh lebih baik lagi.
Yogyakarta, April 2014
Penulis
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manajemen dalam hal
organisasi adalah Usaha pendinamisasian, pengarahan, pengkoordinasian, proses
pengambilan keputusan, penata laksana pengendalian,pemeliharan dan pengembangan
suatu organisasi dengan cara yang berdaya guna dan berhasil guna untuk
mewujudkan organisasi. Hal yang sama juga dilakukan dalam manajemen rumah
tangga. Seperti organisasi, tugas-tugas rumah tangga juga bisa dikelola
menggunakan prinsip manajemen, yaitu: planning, organizing, actuating, dan
evaluation. Apakah manjemen dalam rumah tangga itu bisa berhasil atau tidak
tergantung dari pelaksana manejemen itu sendiri yang dalam hal ini adalah keluarga.
Keluarga adalah sebuah organisasi yang juga memerlukan manajemen yang bertujuan
untuk menciptakan keharmonisan dan keseimbangan dalam rumah tangga. Baik antara
suami-istri maupun antara orangtua dan anak.
B. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan
Pengertian Manajemen dalam Rumah Tangga
b. Menjelaskan
tujuan dari Manajemen dalam Rumah Tangga
c. Menjelaskan
Sistem dalam Keluarga
d. Memberikan
Contoh-contoh Manajemen dalam Rumah Tangga
C. Tujuan
a. Mampu
menjelaskan tentang pengertian Manajemen dalam Rumah Tangga
b. Memberikan
penjelasan dari tujuan Manajemen dalam Rumah Tangga
c. Bisa
mendefinisikan apa yang dimaksud dengan sistem dalam keluarga
d. Menunjukkan
secara nyata Manajemen dalam Rumah Tangga
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manajemen dalam Rumah Tangga
Manajemen adalah suatu
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasiaan, penyusunan dan
pengawasan guna mecapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan pengertian Manajemen
dalam rumah tangga adalah suatu kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan pengawasan dalam sebuah rumah tangga yang bertujuan untuk
menciptakan suatu keseimbangan dan keharmonisan dala rumah tangga itu sendiri.
Seperti halnya sebuah organisasi,
dalam rumah tangga harus mempunyai suatu manajemen yang tidak hanya dilakukan
oleh salah seorang dari anggota keluarga tapi juga memerlukan partisipasi dari
anggota keluarga lainnya. Jika manajemen dalam rumah tangga itu dijalankan
dengan baik, maka akan tercipta suasana yang menyenangkan dan harmonis.
B. Tujuan Manajemen dalam Rumah Tangga
Seperti halnya sebuah
organisasi, manajemen dalam rumah tangga juga memerlukan visi dan misi
bagaimana cara mengatur suatu rumah tangga yang menjadi rumah tangga yang
harmonis dan seimbang.
Hal yang perlu
ditekankan dan diingat disini yag pertama adalah baik suami atau istri,
orang-tua dan anak harus sama-sama mendambakan home sweet home dalam artian sebuah rumah haruslah mejadi suatu
tempat yang menyenangkan, tempat melepas beban yang menumpuk sekaligus tempat
yang mengasyikkan untuk memikirkan sekaligus memecahkan masalah dari luar
rumah.
Yang kedua adalah
pembagian kerja. Setiap anggota keluarga haruslah mempunyai tugas
masing-masing. Contohnya setelah bangun pagi, tugas pertama yang dilakukan oleh
anak adalah merapikan tepat tidur, sementara ibu adalah memasak dan ayah
bertugas untuk menyapu halaman. Dengan adanya pembagian tugas ini, maka
permasalahan dalam rumah tangga akan menjadi teratasi.
Dengan adanya pembagian
tugas serta penjelas tugas-tugas sudah dijelaskan maka hal terakhir yang harus
dilakukan adalah menciptkan suatu tim yang kompak, yang dalam hal ini adalah
tim yang bernama keluarga. Sebuah pembagian tugas tidak akan berjalan dengan
lancar jika dalam suatu rumah tangga, antara anggota keluarga yang tu dengan
yang lainnya tidak kompak atau saling melegkapi satu dengan yang lainnya. Maka
dari itu, kekompakkan dalam suatu rumah tangga juga sangat menentukan berhasil
atau tidaknya Manajemen dalam Rumah Tangga.
C. Prinsip Manajemen Dalam Rumah
Tangga
1.
Planning
Perencanaan diawali dengan mengidentifikasi
tugas-tugas, misalnya membagi tugas rumah tangga ke dalam 4-5 kategori –bisa
dikembangkan sesuai kebutuhan. Contohnya:
Tugas Dapur (berbelanja, memasak, mencuci piring)
Tugas
Rumah (menyapu rumah, mengepel, melap perabotan, merapikan kamar, mencuci kamar mandi)
Tugas Pekarangan (menyapu halaman, menyiram
tanaman, memotong rumput)
Tugas Cucian (mencuci pakaian , menjemur, mengangkat jemuran,
menyetrika, menyusun pakaian di lemari).
Dari semua tugas yang telah diklasifikasi, tentukan
skalan prioritasnya. Tugas penting diprioritaskan dalam pengerjaannya,
tugas kurang penting dikerjakan setelah tugas penting selesai, dan tugas tidak
penting bisa ditunda.
2.
Organizing
Bagi pekerjaan sesuai kemampuan, usahakan yang
seimbang, meski untuk urusan pengalihan seperti siapa ke laundry dan siapa ke
bengkel cuci mobil. Pembagian tugas tak semata soal jumlah, tapi juga soal
berat ringannya pekerjaan. Ketidak adilan pembagian tugas dapat menjadi pemicu
pertengkaran.
·
Bagi tugas
sesuai kemampuan masing-masing dan buat komitmen, Anda berdua akan melakukannya
tanpa rasa jengkel. Ingat, Anda sedang mengelola rumah tangga Anda sendiri.
·
Letakkan
tanda ‘s’ untuk ‘suami’ di depan jenis pekerjaan yang dapat dia kerjakan dan
tanda ‘i’ untuk istri di depan jenis pekerjaan yang harus dikerjakan oleh
istri.
·
Pekerjaan
yang dapat dialihkan antara lain mencuci dan menyeterika pakaian, yang dapat
dialihkan ke laundry dan mencuci mobil bisa Anda alihkan ke bengkel cuci mobil.
·
Bila Anda
meletakkan tanda ‘bt’, tulis lagi di depan jenis pekerjaan, berapa lama
pekerjaan itu dapat ditunda. Letakkan tanda-tanda itu pada tanda lingkaran.
·
Turunkan
standar atau tuntutan. Anda harus menurunkan tuntutan bila Anda tak ingin
kelelahan, tak perlu ambisius. Bila rumah tak terlalu kotor, mengepel lantai
tak perlu dua kali sehari. Menyapu halaman bisa dilakukan dua hari sekali,
tergantung Anda memberikan tanda ‘bt’ atau ‘tb’ untuk setiap jenis pekerjaan.
3.
Fokus
Dengan Apa Yang Dikerjakan
Tidak fokus pada pekerjaan adalah pangkal
tertundanya semua pekerjaan. Di saat Anda berniat menyapu, tiba-tiba malah
asyik nonton TV. Akhirnya semua pekerjaan Anda tertunda.
Surat kabar, majalah dan berita-berita
dari internet tak perlu harus dipantau setiap saat. Luangkan waktu di pagi hari
sebelum Anda memulai pekerjaan untuk membaca. Setelah itu pusatkan perhatian
pada pekerjaan rumah.
Gunakan waktu istirahat sebaik-baiknya. Jangan lupakan pasangan Anda dan
beri perhatian. Pastikan saat Anda istirahat tidak ada pekerjaan yang
terlupakan sehingga istirahat Anda tidak terganggu.
4.
Libatkan
Anak Yang Sudah Besar
Jangan beri kesan pada anak bahwa tak ada si mbak
dunia kiamat dan Anda tampak uring-uringan mengerjakan tugas rumah. Libatkan
anak yang sudah besar untuk meringankan tugas sesuai dengan kemampuannya.
Seperti, membereskan mainan, mencuci dan menyimpan sayur dan buah di kulkas,
menyiram tanaman, membereskan tempat tidur, dan memberi makan binatang
peliharaan.
D. Sistem Dalam Rumah Tangga
1. Komponen
dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai
sifat intedepensi, interaktif dan mutual.intedepensi, interaktif dan mutual.
2. Batasan
dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter)
yang digunakan untukbatasan menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan
masing-masing keluargak akan berbeda tergantung dari beberapa factor seperti:
social, budaya, ekonomi, dll.factor seperti: social, budaya, ekonomi, dll.
3. Keberadaan
keluarga merupakan bagian dari sitem yang lebih luas
yaitu masyarakat.sitem yang lebih luas yaitu masyarakat.
4. Terbuka
(batas yang permeable)
dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran
antar system-system.
5. Mempunyai
masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur
yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada darinya berpengaruh di dalam
rumah tangga.
E.
Contoh-Contoh
Manajemen dalam Rumah Tangga
1.
Manajemen
Keuangan
Perencanaan Keuangan Pribadi atau Keluarga adalah
cara mencapai tujuan keuangan seseorang atau keluarga melalui proses manajemen
keuangan. Tujuan itu secara umum sbg berikut :
Proteksi (insurance planning)
Investasi dan tabungan (investment planning)
Pensiun (retirement planning)
Pendidikan (education planning)
Pajak Penghasilan (income tax planning)
Warisan (estate planning)
Perencanaan diperlukan agar
kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh
siklus kehidupan kita, dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang
benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Hal ini juga
membutuhkan disiplin dan kontrol yang tepat. Untuk itu, kita mempelajari ilmu
perencanaan keuangan pribadi dan mempraktekkannya dalam perencanaan keuangan
kita sendiri.
2.
Manajemen
Konflik
Managemen konflik adalah kemampuan individu untuk
mengelola konflik-konflik yang dialaminya dengan cara yang tepat, sehingga
tidak menimbulkan komplikasi negatif pada kesehatan jiwanya maupun keharmonisan
keluarga.
Konflik dan jenis-jenisnya: Ada beberapa jenis
konflik yang dialami oleh individu. Jika kita meninjau dari sumber timbulnya
konflik maka dapat dibedakan menjadi: Konflik yang bersumber dari diri sendiri,
sering disebut dengan konflik internal. Contoh: Amir merasa bingung karena dia
sudah ingin menikah tetapi dipihak lain dia belum lulus kuliah sehingga belum
bisa memberi nafkah pada keluarga Konflik yang bersumber pada lingkungan.
Lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan keluarga, dan lingkungan diluar
keluarga ( tetangga, sekolah, teman, massa, tempat kerja, dll ). Karena pada
seminar ini bertujuan pembentukan keluarga sakinah, maka yang akan dibahas
lebih lanjut adalah konflik yang bersumber pada keluarga-keluarganya, khususnya
konflik antara suami –istri.
3.
Manajemen
Pendidikan Agama
Di dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara
sangat diperlukan ilmu pendidikan terutama ilmu pendidikan Islam. Ilmu ini
sangat penting untuk bimbingan atau panutan pendidik kepada anak didiknya agar
tumbuh secara wajar dan kepribadian muslim.
Berdasarkan penegasan di atas maka pendidikan Islam perlu mendapat perhatian dari semua pihak terutama dalam hal manajemen pendidikannnya. Pendidikan yang baik menjadi tolak ukur suatu Negara dalam kemajuannya terutama dalam Islam. Manajemen dalam Islam ini diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan kualitas umat dari keterbelakangan materi, moral dan spiritual.
4.
Manajemen
Kesehatan
Adalah tingkat kesehatan masyarakat yang di tujukan
atau di pusatkan keluarga sebagai unit atau kesatuan yang di rawat dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana atau penyalur.
Keluarga sebagai unit pelayanan yang di
rawat
Keluarga di jadikan unit pelayanan karena masalah
kesehatan keluarga dan akan mempengaruhi antara sesama anggota keluarga dan
akan mempengaruhi juga keluarga-keluarga di sekitarnya atau secara keselurahan.
5.
Manajemen
Pendidikan
Kata pendidikan menurut etimologi berasal
darikata dasar didik.Apabila diberi awalan me,menjadi mendidik makaakan
membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan(ajaran).
Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikanyang memiliki arti
proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorangatau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upayapengajaran dan latihan.
Posisi Keluarga Dalam Menentukan
Tingkat Disiplin Pada Anak
Esensi pendidikan umum adalah proses menghadirkan
situasi dan kondisi yang memungkinkan sebanyak mungkin subyek didik memperluas
dan memperdalam makna-makna esensial untuk mencapai kehidupan yang manusiawi.
Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kesengajaan atau kesadaran untuk
mengundangnya melakukan tindak belajar yang sesuai dengan tujuan. Dengan
demikian, esensi pendidikan umum, mencakup dua dimensi yaitu dimensi pedagogis
dan dimensi subtantif. Dimensi pedagogis adalah proses
menghadirkan situasi dan kondisi yang sebanyak mungkin anak didik terundang
untuk memperluas dan memperdalam dimensi substansif.
Pendidikan umum dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan demikian, keluarga merupakan
salah satu lembaga yang mengembang tugas dan tanggung jawab dalam
pencapaian tujuan pendidikan umum.
Tujuan esensial pendidikan umum adalah
mengupayakan subyek didik menjadi pribadi yang utuh dan terintegrasi. Untuk
mencapai tujuan ini, tugas dan tanggung jawab keluarga (orang tua) adalah
menciptakan situasi dan kondisi yang memuat iklim yang dapat dihayati anak-anak
untuk memperdalam dan memperluas makna-makna esensial.
Orang tua dapat melaksanakan dengan cara
menciptakan situasi dan kondisi yang dihayati oleh anak-anak agar memiliki
dasar-dasar dalam mengembangkan disiplin.
Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan
agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral dan aturan-aturan pergaulan serta
pandangan, keterampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara kepada anggota keluarga yang bersangkutan.
KESIMPULAN
Sering kali keluarga saat ini yang tidak selalu
memperhatikan anaknya. Mungkin sebagian orang berpikir hanya orang tertentu
sajalah yang tidak memiliki keluarga yg harmonis, dan memiliki keluarga yg
harmonis. Namun pengertian itu salah. Dan say akan membahas sesuai pengalaman
saya, semua keluarga di Indonesia maupun di dunia, baik kaya, miskin,
berpendidikan, dan memiliki jabatan, jika cara mengatur atau me-manage
keluarganya salah, maka tidak akan terjadi suatu hubungan yang harmonis,
mengapa???
Karena aturan dalam keluarga itulah yg sangat
penting, Dan aturan-aturan itulah yang harus di pahami. dalam keluarga yg
berperan penting adalah kepala keluarga, maka ia lah yang harus bertanggung
jawab penuh kepada keluarga.
Kesimpulan: tidak hanya keluarga-keluarga
tertentu yg memiliki keluarga harmonis, dan keluarga harmonis atau tidak
harmonis, tidak bisa di tentukan pada golongan-golongan tertentu. Jadi keluarga
harmonis dan tidak harmonis dapat terjadi kepada seluruh keluarga di dunia.
Berikut adalah cara yang harus di gunakan oleh keluarga:1. Buat lah keluarga anda selalu nyaman kepada anda
2.Carilah waktu berbincang2 bersama, / kepala keluarga menasehati seluruh keluarganya.
3. Jangan memukul sang anak jika anak tersebut membuat kesalahan.
4. Hukum anak jika melakukan kesalahan
5. Turuti kenginan anak, (hal yg positif dan di berikan pengertian)
Komentar