Konselor Sebaya
Kemaren gue abis ngikuti
seminar yang diadain sama PIK-M IMPACT Dewantara ( salah satu UKM di kampus gue,
red.). dengan pembicara oleh Bpk. Dodi Hartanto, S.Pd. M.Pd. seorang penulis
dan ahli di bidang konselor sebaya. lengkapkan datanya? eittss Tapi yang paling
pentingkan ilmunya yang bakal gue bagi sama kalian semua.
Oke sebelum gue ngomonng
panjang lebar tentang Konselor Sebaya, ada baiknya loe semua tahu apa sih konselor
sebaya itu? Jadi gini konselor sebaya itu adalah bantuan yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lainnya yang dalam konteks ini yang seumuran atau sebaya dalam rangka membantu
individu dalam memahami, menerima, mengarhkan, mengaktualisasi diri, menjadi
jembatan dan pendengar yang baik. Ya bahasa lainnya itu Care and
respect sama temen hehehe.
Konselor itu kayak konsultan
gitu, tapi ga seekstrem bapak-bapak konsultan pajak atau akuntansi yang pada
serius mukanya kalau lagi hadapin klien. Disini kita lebih mendekatkan diri ke
klien dan mencoba memberikan rasa nyaman sama mereka, intinya kita itu kayak
dengerin curhat temen deh.
Kenapa konselor sebaya itu
perlu? Hmm... awalnya gue pikir itu penting ga penting, cos itukan urusan orang
ga usahlah ikut campur (Parah banget ya gue..) tapi untungnya salah satu temen
gue namanya Bu Pas ( namanya terlalu panjang makanya gue singkat) nyaranin ikut
seminar ini dan gara-gara ikut seminar ini gue jadi sadar dan nemuin hal-hal
yang mengejutkan, diantaranya :
a.
Menurut penelitian tahun 2008
menunjukkan 62,6% remaja SMP tidak perawan.
Aduhh
loe bayangin deh adek-adek kita yang masih bocah ingusan, yang masih ngemut
jempol waktu tidur atau di dongengin sama nyokapnya (itu ciri-ciri gue waktu
masih SMP), malah tergerus hal-hal yang ga bener kayak gitu. Itu tahun 2008 loh
coba kalau dibiarin aja dan ga ada respon dari pemerintah atau masyrakat tuh
angka 62,6 % bakal beranak pinak. Nauzubillah
b.
Data dari BKKBN tahun 2009
22,6% remaja menganut seks bebas.
Fakta
yang kedua ini juga ga kalah mencengangkan, loe bayangin aja gue sampai baca
kata-kata ini 3 kali. 22,6% itu banyak loh dan mereka setuju akan seks bebas.
Hello...!!!! loe pikir loe kucing yang pada ga tau malu ngumbar kemesraan
perkawinan tanpa nikah mereka ke orang-orang. Kayaknya selain krisis ekonomi
kita juga krisis rasa malu deh.
Gue akhirnya sadar atas ke
khilafan gue selama ini, dan gue udah putusin kalau gue akan jadi “Konselor
sebaya” tingkat Platinum hehehe. Tapi gue serius, konselor sebaya itu emang perlu
banget..!! ya mungkin kita ga bisa bantu banyak tapi setidaknya kita harus bisa
menyelamatkan spesies kita alias remaja-remaja yang masih unyu-unyu dan masih
harus berusaha mewujudkan kehidupan baik dan sukses di masa depan. Bayangin aja
: kita yang seharusnya masih asyik main, cari ilmu trus ntar jadi sukses
tiba-tiba gara-gara pergaulan bebas dan salah menganut asas seks bebas, kita
mesti jadi ibu sebelum usianya. Aduhhh ya ampun ga bisa gue bayangin, ntar
gimana coba anak-anak kita, prilakunya, masa depannya, ngasih makannya? Dan
parahnya lagi suami kita kagak kerja karena seumuran sama kita. Bisa celaka 12
tuh.
Karena gue udah mutusin untuk
jadi seorang konselor, gue harap loe semua juga mulai sadar akan pentingnya
menyelamatkan remaja-remaja kayak kita dari yang namanya seks bebas, narkoba
atau bahkan nikah sebelum siap. Dan untuk menjadi konselor yang baik gue harus tahu
Hbungan Konselor dan Klien :
a. Menjaga Kepercayaan (Ga boleh
ember apalagi sampai ember bocor tuh bahaya banget bisa-bisa kita bakal
dijauhin sama temen yang curhat tadi atau malah di bully. Ckckckc inget harus
amanah)
b. Menjadi jembatan bagi kegiatan
profesional (jembatan disini bukan dalam arti sebenernya loh, artinya itu kita
harus jadi tali penghubung antara dia dan masalah yang lagi dia hadapi dan
mencari jalan keluar yang baik. Eittt yang perlu diinget sarannya itu harus
yang tepat jangan asal. Oke?)
c. Menyediakan hati dalam setiap
konseling (ini juga bukan berarti kalian mesti jatuh cinta sama klien kalian ya
meskipun whatever kalau terjadi cinlok. Tapi
yang bener adalah kita harus mendengarkan dengan seksama apa yang lagi
di curhatin temen kita, tunjukkan bahwa kita bukan Cuma dengerin tapi juga
respect sama ceritanya.)
Kata
kuncinya biar konselor kita berhasil adalah :
a.
Mendengarkan
dan memahami secara empatik
b.
Menyampaikan
pesan
c.
Mengungkapkan
pikiran dan perasaan
d.
Membuat
perencanaan dan problem solving
e.
Mengambil
keputusan
f.
Menyesuaikan
diri
Initnya
untuk menjadi seorang konselor yang baik kita jangan sampai lupa kalau : “setiap
orang itu berbeda, begitu juga masalah yang mereka hadapi dan penyelesaian
terhadap masalah itu sendiri”. Yuk mulai peduli terhadap dunia sekitar kita,
masih banyak orang-orang disekitar kita yang butuh didengar.
Akhir
cuap-cuap gue ini, gue Cuma mau bilang “ga ada salahnya kita banyak mendengar
jika nantinya kita juga akan didengar” (sok bijak dikit hehehe). Jangan lupa
koment ya...!!! sampai jumpa lagi di
cerita ku yang lain.
Komentar