Aktivitasku : Sejarah Pasar Modal
Hai guy’s... Apa kabar nih loe semua?
Udah
lama ya gue ga posting, hayo loe semua kangen kan sama gue? (eittzz ekpresi
macam apa itu? Hehehe). Hmmm.,.. sorry nih bukannya gue mau sombong, tapi bulan
ini gue super duper sibuk. Kerjaan gue numpuk, tugas bejibun, praktek
kewirausahaan di SUNMOR (salah satu tempat belanja/pasar yang buka di hari
minggu aja, diwilayah UGM. Akhh yang tinggal dijogja pasti taulah hehehe) dan
yang paling banyak menyita waktu...?? nih orang rumah pada ngeselin bangetzzz,
pake acara drama ngusir gue dari rumah lagi (Ga secara langsung sih Cuma dengan
cara halus dan itu Cuma sehari kok!) eittt kenapa gue jadi curhat ya?
Jadi
ditengah kesibukkan gue itu, gue berusaha buat memanfaatkan waktu salah satunya
adalah mengikuti “Pelatihan Pasar Modal” ya judul sebenernya sih Simulasi Online Trading di Bursa Efek
Indonesia. Gue bisa buka no registrasi buat jadi calon investor muda secara
gratis tanpa biaya administrasi (terus terang gue paling suka bagian GRATIS
hehehe, maklum mahasiswa minim duit.), selain itu gue dikasih buku saku buat
pengenalan tentang Pasar Modal gitu (Yang nyusun kebetulan dosen gue Ibu Sri
Hermuningsih dan temen se gank nya Ibu Kristi sama Pak Hery). So, gue juga mau
bagi soal Pasar Modal Ke loe semua, enjoy guy’s.
Sejarah Pasar Modal
Secara
historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia mardeka. Pasar modal
atau Bursa Efek telah hadir di jaman kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1912
di Batavia. Pasar modal pada saat itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meski sudah lama didirikan
perjalanan Pasar Modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, beberapa kali
Pasar Modal harus ditutup, beberapa alasannya adalah Perang Dunia 1 dan perang
dunia 2, dan pemindahan kekuasaan serta berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Tahun 1977,
bursa efek didirikan kembali oleh pemerintahan Republik Indonesia dan beberapa
tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai
insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Berikut diuraikan secara
singkat sejarah dari Pasar Modal atau Bursa Efek :
Tahun 1912 =
Dibentuk di Batavia (Sekarang Jakarta)
oleh pemerintah Hindia Belanda (VOC).
Tahun 1914 – 1918 =
Bursa Efek di Batavia ditutup karen
perang dunia 1
Tahun 1925 – 1942 = Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
Awal Tahun 1939 = Bursa Efek di Surabaya dan Semarang di tutup
karena isu politik (Perang Dunia 2).
Tahun 1942 – 1952 = Bursa Efek di Jakarta di tutup kembali
karena adanya perang dunia 2.
Tahun 1956 = Program nasionalisasi perusahaan Belanda.
Bursa efek semakin tidak aktif.
Tahun 1956 – 1977 = Perdagangan Bursa Efek Vakum
10 Agustus 1977 = Bursa Efek dibuka kembali oleh Pres.
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
Pengaktifan pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong
sebagai etimen pertama 19 tahun 2008 tentang surat berharga syariah negara.
Tahunn 1977 – 1987 = perdagangan di Bursa Efek sangat lesu.
Jumlah etimen hingga 1987 baru mencapai 24. Masyrakat lebih instrument
perbankan dibandingkan instrument pasar modal.
Tahun 1987 = Ditandai dengan hadirny paket desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk melakukan penawaran umum
dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
Tahun 1988 – 1990 =
Paket deregulasi dibidang perbankan dan
pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
2 Juni 1988 = Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai
beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE).
Sedangkan organisasinya terdiri dari Broker dan Dealer.
Desember 1988 = Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 1988
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go publik dan beberapa
kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
6 Juni 1989 =
Bursa Efek Surabaya mulai beroperasi
dan dikelola oleh perseroan terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992 = Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mei 1995 = Sistem otomasi perdagangan di BEJ
dilaksanakan dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading System).
10 November 1995 = Pemerintah mengeluarkan UU no 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. UU ini mulai berlaku Januari 1996.
Tahun 1995 =
Bursa Paralel Indonesia Merger dengan
Bursa Efek Surabaya.
Tahun 2000 =
Sistem Perdagangan tanpa warkat
(Scripless Trading) mulai diaplikasikan di Pasar Modal Indonesia.
Tahun 2002 = BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan
jarak jauh (Remote Trading).
Tahun 2007 = Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) dan
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
2 Maret 2009 = Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan baru
Bursa Efek Indonesia ; JATS-NextG.
Itu
tuh kilas balik sejarah Pasar Modal Di Indonesia, ga selalu berjalan mulus kan?
Yah itulah hidup, kadang kita maju kadang kita juga mundur. Tapi itu tidak
masalah jika kita mundur dan maju lagi, atau mungkin kita akan melompat lebih
tinggi (Kayak lagu S07 –Melompat Lebih Tinggi- Mainkan bang.. hehehe). Materi
yang diatas bersumber dari buku pegangan yang dikasih pas gue daftar dengan
judul “Mengenal Lebih Dekat Pasar Modal Indonesia dan Investasi Saham Untuk
Investor Pemula” (Ga usah ketawa liat kata Pemula, iya gue sadar gue pemula
yang udah telat disebut kayak gitu. But. It’s okay daripada ga sama sekali.)
Pengarangnya udah gue kasih tau diawal.
Hmmm... Sejarahnya dulu aja ya,
besok materi pasar modal yang lebih lengkapnya bakal gue bahas lagi. Ya segala
sesuatunya kan harus bertahap, ga perlu dibahas semuanya tapi hasilnya loe ga
ngerti apa-apa. Kasian kan jempol gue, pada berubah jadi jempol raksasa tapi
ilmu yang mau gue bagi malah mubasir gara-gara kebanyakan materi. So, kunyah
dan telan dulu yang ini, ntar gue tambahin.
Ok,
I Must Say Goodbye. Hmmm.. perlu ya kata-kata bijak dari gue? (what? Siapa yang
bilang ga perlu tadi, angkat tangan! Mau kelilipan sendal loe. Hehehe kidding).
Apa ya kata-kata sok bijak gue kali ini. Oh Nemu nih : “Jangan malu jika kita harus
mencoba sesuatu yang baru, yang mungkin orang lain berfikir itu sudah terlambat untuk kita. Karena sadar
atau tidak kadang ucapan yang keluar dari mulut orang lain adalah wujud dari
rasa irinya. So, Let’s Do It..!!! If You Think That must Do It” (aduhh
bahasa inggrisnya kacau, intinya gue mau bilang Lakukan, jika kamu merasa itu
harus dilakukan, hehehe). Jumpa lagi di artikel berikutnya, senyuman hangat
dari Aza.
Komentar