Peran Mahasiswa dalam Bela Negara

Hallo, apo Kabar kau galo-galonyo?  Sehat  galo kan?
Udah ga usah bingung sama salam gue, itu salam pada umumnya. Itu bahasa Wong Kito (Palembang), Gue kan asli sumatera selatan OKU Timur, jadi ga apa-apa dong gue pakai bahasa daerah gue? (For Your information, gue itu sebenernya fanatik sama kedaerahan gue, hehehe). Yang orang Palembang pasti ngerti maksudnya (Kalau Ga ngerti, buka google translate sana, pasti ga ketemu, wkwkwkwk).
Oke hari ini, gue mau sedikit curhat dulu sebelum gue nulis satu artikel. Jadi gini, kemaren (gue lupa tanggalnya..!) gue UTS makul Pendidikan Kewarganegaraan (SD dulu sering dibilang PPKN) dan kasusnya itu adalah kita disuruh buat tulisan tentang dua Tema. Yang pertama itu adalah Hak dan Kewajiban warga Negara dan yang kedua itu adalah Peran Mahasiswa dalam Bela Negara. Loe pasti mikirnya gampang buat gue, “secara loe kan sering nulis za” pasti itukan yang kalian bilang kalau ada didepan gue. Nyatanya kagak bro, gue tuh ga bisa nulis serius yang ada nulis kayak gini (ala anak alay gitu. Huh..!!! sedikit kecewa). Tapi akhirnya gue coba paksain, gue cari sumbernya diinternet dan blog tetangga sebelah. Dan ini hasil tulisan serius gue (Please jangan diketawain ya..!! namanya juga proses belajar). Silahkan menilai (gue ga mau bilang “Silahkan menikmati” ntar loe pada muntah lagi abis baca tulisan gue hehehe) :
Peran Mahasiswa dalam Bela Negara
Bung Karno pernah berkata “Beri aku sepuluh Pemuda, maka akan aku goncangkan itu Dunia..!!”. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh dari pemuda (Mahasiswa) dalam perkembangan atau kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, dalam hal bela negara sudah sepantasnya jika pemuda-pemudi Indonesia menjadi barisan pertama yang maju, menjadi perisai sekaligus pedang yang tajam yang siap membantai ancaman-ancaman yang akan menghancurkan keeksistensian negara Indonesia.
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Wujud dari bela negara adalah kesiapan dan kerelaan warga negara untuk berkorban demi mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia. Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya. Disamping itu, setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan segala macam ancaman terhadap eksitensi bangsa dan negara Indonesia. inti dari pembelaan negara itu adalah rasa cinta atau rasa bangga para pemuda (Mahasiswa) terhadap bangsa Indonesia harus kuat.
Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Dikalangan Muda (Mahasiswa)
 Di zaman sekarang, semakin sedikit anak muda (Mahasiswa) yang sadar akan pentingnya bela negara. Bela negara disini bukanlah berperang dalam arti yang sebenarnya tapi para mahasiswa bisa berperang melawan lain, seperti berperang dalam bidang IPTEK..!! Para pemuda mulai kehilangan rasa bangga atau bahkan rasa memiliki terhadap tanah air atau negara Indonesia. Jika ini terus berlanjut, maka sudah dapat dipastikan kalau kita akan terus terjajah di negeri sendiri. Untuk itu, kita perlu meningkatkan kesadaran kaum muda (mahasiswa) tentang bela negara. Berikut cara yang bisa dilakukan :
a.       Membangun Kesadaran Bela Negara
Dewasa ini pendidikan bela negara mulai jarang diajarkan dan seiring dengan hilangnya pendidikan bela negara ini, para pemuda mulai kehilangan kesadaran bela negara. Disini diharapkan semua pihak baik itu pemerintah, guru, orang tua dan masyarakat luas bersama-sama membangin kembali kesadaran bela negara khususnya dikalangan anak muda (mahasiswa). Karena jika tidak ada kesadaran bahwa bela negara itu penting, tentu saja wujud nyata dari bela negara itu tidak akan pernah terjadi.

b.       Menumbuhkan Kepekaan Sosial
Setelah membangun kesadaran bela negara, tahap selanjutnya adalah menumbuhkan kepekaan sosial melalui organisasi atau komunitas sosial. Para pemuda khususnya mahasiswa akan memahami bahwa dalam hal bela negara akan lebih dilakukan bersama. Jika seluruh pemuda-pemudi Indonesia bersatu maka akan lebih mudah melakukan kegiatan bela negara.

c.        Memberikan Motivasi tentang Bela Negara
Dengan melalui dua tahap diatas, maka sudah dapat dipastikan bahwa para pemuda (mahasiswa) sudah mulai mengerti tentang pentingnya bela negara atau bahkan sudah melakukan bukti nyata dari bela negara itu sendiri. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah “Mempertahankan!”. Bagian yang paling sulit adalah mempertahankan, dan salah satu cara yang bisa dilakukan adalah terus memberikan suntikan motivasi kepada pemuda tentang bela negara agar mereka tidak lupa dan mengingkarinya. Tema motivasi yang bisa diberikan sangat beragama misalnya :
1.       Pengalaman sejarah perjuangan Republik Indonesia
2.       Kedudukan wilayah Nusantara yang geografis
3.       Keadaan penduduk yang besar
4.       Perkembangan dan kemajuan IPTEK
5.       Kemungkinan timbulnya peperangan.

Peran Serta Mahasiswa dalam Bela Negara
                Setelah menumbuhkan atau meningkatkan kesadaran kepada mahasiswa akan bela negara, saatnya untuk membuktikannya. Peran-peran yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah untuk membela negara diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai Agen Perubahan
Indonesia 5 tahun mendatang bergantung pada pemudanya saat ini. Mahasiswa adalah agen perubahan, yang akan membawa Indonesia pada kejayaan atau sebaliknya. kemunduran tidak akan terjadi jika mahasiswa bersungguh-sungguh dalam membela negara Indonesia.

b.       Kepentingan yang Sama (Commont interest)
Diawal sudah disinggung tentang kepekaan sosial, bahwa jika pemuda Indonesia bersatu, maka akan lebih mudah melakukan perbuatan bela negara. Seperti halnya para pejuang yang merebut kemerdekaan Indonesia dengan cara bersatu. Begitu juga halnya dengan bela negara.

c.        Mengembalikan Semangat Nasionalisme
Menyebarkan sikap bela negara kepada yang lain, itu yang harus dilakukan mahasiswa, ikut berperan dalam mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dengan tidak langsung sudah melakukan perbuatan bela negara. 

Aduhhh gimana hasilnya? Ga ancur-ancur bangetzz kan?. Tapi yang gue khawatirin bukan masalah isi tulisannya berbobot atau ga? (namanya juga masih belajar..!!!), jadi gini kita itu disuruh nulis nih artikel pakai tulisan tangan bro dan jangan loe tanya tulisan tangan gue bagus atau ga. Saking bagusnya tulisan tangan gue, albert einstens aja langsung botak baca tulisan gue (lebih parah dari sarang burung zaman purbakala hehehe). Dan parahnya lagi, tuh Bapak pake ngasih ultimatum lagi, kalau tulisannya ga bisa dibaca bakal dibiarin gitu aja atau kalaupun dibaca paling Cuma judul sama nama mahasiswanya doang. Aduhhh nasib gue gimana?
Yah terlepas dari itu, gue udah pasrah. Gue udah coba semampu gue, yah walaupun ada sebagian yang copas (tau copas kan? Udah ga usah sok, biasa kayak gitu juga, hehehe peace..!!) dan ada juga sebagian yang nulis dirumah, tapi gue jamin tulisan gue ini ga copas, gue Cuma ngambil sumbernya dari Internet sama Blog sebelah sisanya gue jabarin sendiri (sengaja gue jelasin, biar loe semua tau kalau plagiat itu mesti dihapuskan dari muka bumi ini, hehehe) dan satu lagi gue nulis di kelas ya bukan di rumah (soalnya gue ga berhasil minta kertas yang ada cap UST huhuhu).

Dan akhirnya, udah diujung nih waktunya gue buat sok asyik hehehe, jadi gini : “ga perduli seberapa banyak orang-orang yang berhasil atau diberi kemudahan sementara kamu malah sebaliknya, tetapi yang paling penting adalah proses yang kamu jalani untuk mendapatkan sesuatu. Percaya, rasanya akan berbeda saat keringat yang keluar karena kejujuran dibanding peluh yang keluar tapi dengan kecurangan.” Itu..!!! (Ala Mario Teguh, hahaha). See you Guy’s... aza will back..!!!!

Komentar

Just Aza mengatakan…
Buat deHerry..
Thanks ya mas bro,, koment loe jujur banget. dan loe bener gue emang TOLOL ehh lebih tepatnya masih TOLOL.. doain ya biar keTOLOLan gue setidaknya berkurang sedikit.

Postingan populer dari blog ini

Makalah aza : Manajemen dalam Rumah Tangga

Materi Kuliah : Pembentukan Persekutuan

KKN ≠ Kumpul Kebo