Kuliahku : PPh Rapel



 Hallo Semua, apa kabar nih?
Kita ketemu lagi lewat blog gue yang super aneh dan nyentrik ini, kali ini gue mau bahas soal Pajak nih! Pajak Penghasilan Rapel, sumpah kalau loe udah ngerti nih kasus mudah bangetzz, kebetulan yang ngajar makul ini pak Yanto (Pak Suyanto, dia juga ngajar AKM 2. Udah gue bahas kemaren). Hmmm gue ga tau sejak kapan gue suka sama Pajak, pokoknya sekarang gue lagi demen bangetz bahas soal pajak.
Gue ga bakal bahas soal teori lagi (udah enek juga kan ngoceh soal teori doank!!). So, gue bakal ngebahas langsung ke contoh soalnya, kebetulan ini soal adalah salah satu dari soal pra UTS gue. (bapaknya sadis bangetzz kalau udah berbau ujian atau kuis. Soalnya? Jangan tanya. Bejibun, buanyaakkkkee poll. Hehehe). Nih contoh kasus PPh 21 Rapel, enjoy that...!!!

PPh Rapel
Contoh soal :
Nartanto tidak ber NPWP bekerja pada PT Aza Filan sebagai pegawai tetap sejak 1 Maret 2014. Status K/1. Gaji sebulan adalah sebesar Rp. 4.300.000,- dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp. 45.000,- dan membayar premi asuransi sebesar 2,5% dari gaji. Pada tanggal 1 september 2015 ada informasi kenaikkan gaji sebesar Rp. 200.000,- dan berlaku surut, sekarang masuk tahun 2015.
Diminta :
a.      Tentukan besarnya PPh 21 Rapel
b.      Tentukan Besarnya PPh 21 pada akhir bulan september 2015
c.       Tentukan besarnya Take Home Pay akhir bulan September 2015
Jawab :
Perhitungan PPh 21 Nya
Sebelum Naik



Gaji

 Rp       4,300,000.00
Dikurangi :


Biaya Jabatan
 Rp         215,000.00

iuran pensiun
 Rp           45,000.00

premi asuransi
 Rp         107,500.00



 Rp           367,500.00
penghasilan Sebulan

 Rp       3,932,500.00
Pengasilan Disetahunkan

 Rp     47,190,000.00



PTKP


WP Pribadi
 Rp   24,300,000.00

Status Kawin
 Rp     2,025,000.00

1 tanggungan
 Rp     2,025,000.00

Total PTKP

 Rp     28,350,000.00
PKP

 Rp     18,840,000.00



PPh 21


6% x Rp. 18.840.000,00
 Rp     1,130,400.00

disebulankan
 Rp           94,200.00


Setelah Kenaikan
Gaji

 Rp     4,500,000.00
Dikurangi :


Biaya Jabatan
 Rp            225,000.00

iuran pensiun
 Rp               45,000.00

premi asuransi
 Rp            112,500.00



 Rp         382,500.00
penghasilan Sebulan

 Rp     4,117,500.00
Pengasilan Disetahunkan

 Rp   49,410,000.00



PTKP


WP Pribadi
 Rp      24,300,000.00

Status Kawin
 Rp         2,025,000.00

1 tanggungan
 Rp         2,025,000.00

Total PTKP

 Rp   28,350,000.00
PKP

 Rp   21,060,000.00



PPh 21


6% x Rp. 18.840.000,00
 Rp         1,263,600.00

disebulankan
 Rp            105,300.00


a.      PPh 21 Rapel
PPh 21 januari – agustus 2015 seharusnya
8 x Rp. 105.300,-                                            = Rp. 842.400,-
PPh 21 yang sudah dipotong
8 x Rp. 94.200,-                                              = Rp. 753.600,- ­_
PPh 21 Rapel                                                = Rp. 88.800

b.      PPh 21 pada akhir bulan september 2015 adalah sebesar Rp. 105.300,-

c.       Take Home Pay
Gaji                                                      Rp. 4.500.000,-
Gaji Rapel (200x8 bulan)                     Rp. 1.600.000,- +
Total Gaji                                             Rp. 6.100.000,-

Pengurang :
Iuran Pensiun              Rp. 45.000,-
Premi Asuransi             Rp. 112.500,-
PPh 21                         Rp. 105.300,-
PPh 21 Rapel               Rp. 88.800,- +
                                                            Rp. 351.600,- ­_
Take Home Pay                                   Rp. 5.748.400,-

Gimana asyik ga soalnya? Itu baru satu loh,, padahal ada 4 tuh soal dengan tingkat kerumitan dan kesusahan masing-masing. Yapzz tapi gara-gara soalnya udah keren kayak begini, otak gue yang tadinya nyasar ntah kemana tiba-tiba pulang lagi ke kepala gue. Kok gue ngelantur ya..?? oke buat loe yang belum ngerti sama penjelasan diatas silahkan tinggalkan ketidak ngertian loe semua di kolom Komentar. Gue  bakal bales kalau gue ada waktu ya..!! eitt becanda, insya Allah bakal gue jawab dan kalau ada yang mau ngasih masukan masukinnya di kolom komentar juga (jangan sampai salah kolom ya, hehehe).
Well, cukup ngomong ga pentingnya sekarang ke bagian yang cukup penting. (Setidaknya menurut Gue, wkwkwk). Jadi gini, “Kebanyakkan dari kita selalu mengatakan SULIT saat membayangkan suatu hal (ntah pekerjaan atau apapun itu) yang belum dikerjakan, jadi kenapa kita tidak mencoba untuk bekerja sambil membayangkan bukan membayangkan kemudian bekerja? Mungkin dengan seperti itu kata Sulit akan menjadi menyenangkan!” Gimana menurut kalian, setuju ga sama kata-kata gue yang tadi? Yah terserah sih tuh kata nyambung atau ga sama bahasan gue kali ini, yang penting biar ada kata penutup aja. Sekian dari gue, terima kasih dan Sampai Jumpa Lagi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah aza : Manajemen dalam Rumah Tangga

Materi Kuliah : Pembentukan Persekutuan

KKN ≠ Kumpul Kebo