Audit Oh Audit : Audit Piutang Usaha

AUDIT PIUTANG USAHA
Assalamu’alaikum
Izinkan hamba memberikan pembukaan untuk artikel kali ini, hamba mungkin tidak terlalu kompeten untuk ini, tapi hamba rasa tidak pantas jika artikel ini tidak dibuka sebagaimana mestinya. (hehehe sorry, gue lagi terkena demam drama kolosal. Alhasil kayak gini deh jadinya), oke artikel kali ini masih tentang “AUDIT” (sekedar curcol, ini salah satu tugas audit. Ehemm boleh dong dapet A, hahaha becanda becanda), kali ini temanya “Audit Piutang Usaha”. So enjoy my post

A.      Pengertian Piutang Usaha
                Piutang usaha adalah sejumlah tagihan kepada pihak ketiga di masa yang akan datang  pada saat jatuh temponya yang timbul dari penyerahan barang dan jasa dalam kegiatan usaha yang normal.
Prinsip akuntansi piutang usaha
  1. Piutang usaha disajikan dalam neraca sebesar netto, yaitu piutang usaha dikurangi penyisihan kerugian piutang,
  2. Metode penyisihan kerugian piutang usaha harus dijelaskan secukupnya
  3. Piutang usaha disajikan terpisah dengan piutang lain-lain
  4. Piutang yang bersaldo kredit disajikan sebagai kewajiban lancar dalam akun uang muka penjualan
5.       Piutang usaha yang dijadikan jaminan harus dijelaskan.

B.      Siklus Akuntansi Piutang Usaha
Termasuk dalam siklus akuntansi piutang usaha yaitu akun Penjualan, piutang usaha, retur penjualan, kas-bank, penyisihan kerugian piutang usaha, penghapusan piutang usaha.

C.      Dokumen dan catatan yang digunakan:
a.       Customer Order,
b.      Sales Order,
c.       Shipping Document,
d.      Credit Note,
e.      Sales Invoices,
f.         Sales Journal,
g.       Ledger,
h.      Sub Ledger (kartu-kartu piutang),

D.      Tujuan audit piutang usaha:
  1. Meyakinkan keberadaan jumlah piutang usaha,
  2. Meyakinkan penilaian piutang usaha,
  3. Meyakinkan kelengkapan dokumen piutang usaha,
  4. Meyakinkan klasifikasi piutang usaha,
  5. Meyakinkan posting dan pengihktisaran piutang usaha.

E.       Prosedur audit piutang usaha:
  1. Lakukan cut off atas transaksi penjualan disekitar tanggal neraca,
  2. Bandingkan saldo piutang usaha yang ada dalam neraca dengan saldo buku besarnya
  3. Hitung saldo akhir buku besar piutang usaha
  1. Periksa pendebetan dan pengkreditan piutang usaha ke masing-masing jurnalnya,
  2. Periksa dan jumlahkan kartu-kartu piutang usaha, bandingkan jumlah kartu-kartu piutang usaha dengan saldo buku besar piutang usaha,
  3. Periksa piutang usaha yang bersaldo kredit,
  4. Kirim konfirmasi piutang usaha,
  5. Periksa analisa umur piutang usaha,
  6. Periksa kewajaran penyisihan piutang usaha
  7. Bandingkan besarnya penyisihan piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu,
  8. Periksa adanya piutang usaha yang dihapuskan,
  9. Bandingkan penghapusan piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu,
  10. Periksa penerimaan piutang setelah tanggal neraca,
  11. Bandingkan days of collection piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu.
  12. Periksa adanya piutang usaha yang dijadikan jaminan
  13. Periksa kewajaran klasifikasi piutang usaha
  14. Periksa kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha dalam neraca.

Masih inget postingan gue tentang audit siklus penjualan dan penagihan kan? Nah ini season duanya nih. Audit siklus piutang usah ini, ga beda jauh dari penjualan dan penagihan. Lagian mereka juga masih satu kesatuan. Dan kalau loe liat lagi (I mean liat sambil coba paham dikit ya), prosedurnya udah rinci banget. Salut deh gue sama para auditor, demen banget cari kesalahan orang, eits mereka ga bakal ngelakuin hal itu kalau SPI dan prosedur dan pelaporan kita udah bener. Yah mereka dalah dokternya Prosedur akuntansi.
Seperti biasa, diakhir artikel gue selalu kasih kata-kata kerang (mutiaranya udah diambil nih, jadi sisanya cangkang kerang doang). Hmmm note kali ini adalah “Menyadari bahwa aku bernafas hari ini, akan lebih baik jika diringi dengan tindakan yang manfaat.” Sekian dari aza, sampai jumpa.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah aza : Manajemen dalam Rumah Tangga

Materi Kuliah : Pembentukan Persekutuan

KKN ≠ Kumpul Kebo